Backpacker Singkat ke Untung Jawa

Persiapan ke P. Untung Jawa

28 Juni 2014, Sabtu yang ceraaahhh.. alias gak pake ujan.. Udaranya sejuk, adem dan gak terik-terik banget. Pas banget dengan jadwal jelong-jelong gw di hari ini. Mau kemana kita? Yup, hari ini gw dan si Ndut mau plesiran murmer ke Untung Jawa, salah satu pulau di kepulauan seribu yang bisa dikunjung dari Tanjung Pasir.

Kali ini gw akan berbagi pengalaman plesiran dari ke P. Untung Jawa via Tanjung Pasir, Tangerang, Banten. Bagi para blogewan dan blogewati (panggilan pribadi gw untuk para pembaca blogger) yang habitatnya di sekitar Tangerang Selatan, BSD City, Tangerang dan sekitar ingin jalan-jalan ke P. Untung Jawa bisa melalui Pelabuhan Tanjung Pasir. Untuk ke Pelabuhan Tanjung Pasir bisa di akses dengan menggunakan angkutan umum (backpacker bgt), kendaraan motor roda dua (Eksekutif), atau kendaraan mobil pribadi (VIP). Gw akan berbagi rute ke Tanjung Pasir dengan menggunakan kendaraan umum, karena habitat awal gw ada di sekitar daerah BSD City jadi gw akan start dari daerah ini. Dari BSD City kita bisa naik angkot kijang hijau baret putih jurusan Muncul - Kalideres atau angkot carry hijau baret merah jurusan Cikokol - BSD City, lalu turun di Samsat Cikokol untuk naik angkot carry orange/kuning biru yang biasa ada tulisan RB di angkotnya dan turun di Pintu Air 2. Dari Pintu Air 2 kita naik angkutan jenis ELF yang mengarah ke Teluk Naga atau Kp. Melayu. Kp. Melayu disini bukanlah Kp. Melayu yang berada di daerah Jakarta namun ini adalah salah satu nama perkampungan di daerah Teluk Naga *soktahu*. Setelah sampai di Kp. Melayu atau pemberhentian terakhir angkutan ELF lalu dilanjutkan dengan angkutan terakhir yaitu carry warna putih jurusan Kp. Melayu - Tanjung Pasir dan turun di akhir pemberhentian.

Pada saat kalian naik angkutan ELF, kalian akan melihat berbagai pemandangan mulai dari bandara Soekarno-Hatta, pesawat-pesawat dari berbagai maskapai yang sedang berjajar rapi sampai pemandangan warga yang sedang asyik mandi - mencuci pakaian - mencuci piring sampai dengan Poopssss.. Yak benar!! mereka POOP dalam satu aliran sungai yang sama. Lalu muncullah pertanyaan dalam diri gw, alasan hebat apa yang menyebabkan mereka dengan riang dan senangnya mandi ditepi sungai, mencuci pakaian - mencuci piring, hingga buang hajat di satu saluran sungai dimana airnya terbilang keruh, sangat keruh???!!!! belum lagi ditambah dengan pencemaran air limbah dari pabrik-pabrik sekitar dan sampah-sampah yang dibuang sembarangan. Sepintas gw merasa miris dan kasihan melihatnya, apakah dirumah mereka tidak ada air bersih sama sekali?? sampai mereka rela untuk melakukan semua kegiatan yang membutuhkan air di tepian sungai keruh. Kemana pemerintah? Apakah mereka tidak melihat hal ini? atau hanya diam saja, pura-pura tidak lihat??? Yaaaa hanya mereka dan Tuhan yang tahu jawabannya :'( :'( :'(  Oh ya, kalau kalian mau melihat pemandangan seperti ini sebaiknya kalian berangkat pagi sekitar jam 7 pagi atau pulang dari Tanjung Pasir sekitar jam 5 sore. Namun untuk jam pulangnya hanya berlaku untuk kalian yang bawa motor sebab angkot carry putih dari Tanjung Pasir ke Kp. Melayu hanya beroperasi sampai jam 1/2 5.

Oke balik ke topik utama, setelah sampai di gerbang Tanjung Pasir, bagi yang membawa kendaraan motor roda 2, bisa dititipkan dengan membayar uang parkir sebesar Rp. 10.000,- sampai pulang (seharian). Saran gw sie kalau mau titip kendaraan baiknya dititipkan yang tempat sewanya dijaga oleh bapak-bapak dari TNI AL karena di jamin aman (+ bapaknya galak2 ccuuyyy, disiplin banget!!) hehehehe.... Setelah itu, gak lama berjalan dari tempat parkir atau saat memasuki gerbang Tanjung Pasir, mulailah gw disamperin oleh beberapa kang mas (ccciiieeeee...), Oke!! gw klarifikasi!! kang mas tersebut nyamperin gw bukan untuk ngajak gw ngedate atau mau kenalan tapi untuk nawarin gw naik perahu untuk nyebrang ke P. Untung Jawa. Daaannnnn eng ing eng gw shock saat mendengar tarif perahu hari itu, tarifnya naik dari 25ribu untuk PP / Orang menjadi 40rb untuk PP / Orang.. wwwwooowwwww *emejing. Susah payah segala cara pun gw minta si Ndut untuk tawar menawar dan walhasil gak bisa ggoolll!! Huh sebelllll... huhhuhuhu... Apa mungkin ini karena mau menjelang puasa kali ya? Karena keberangkatan gw ke P. Untung Jawa adalah 1 hari sebelum bulan puasa dimulai.. hehehehe.. Jadi yaaa mungkin mereka aji mumpung karena pada hari tersebut juga gak banyak pengunjung yang nyebrang dan itung-itung nambah penghasilan karena mau lebaran :D :D :D. Oke lah karena udah jauh-jauh dari habitat datang kesini, akhirnya deal diangka 40rb dan kita capcuusssss naik keperahu...

Sukses Bikin Ndut Berani Naik Perahu *Chheeerrrsssss

Inilah hal yang paling penting buat gw dalam perjalanan ke P. Untung Jawa, dimana untuk sampai ke pulau tersebut kita harus naik KM ukuran sedang sekitar 45 menit perjalanan. Sebelum itu, untuk naik ke perahunya pun harus melewati jembatan buatan yang dibuat oleh para nelayan, jembatan kecil seperti tangga beserta dengan pegangan bambu yang direntangkan oleh 2 nelayan sebagai pegangan para penumpang ketika naik ke perahu agar tidak jatuh. FYI, si Ndut ini paling takuuuuttttt banget sama hobi gw yang satu ini, dia phobia banget nget nget terhadap laut dan perahu... Pernah satu kali dia gw paksa naik perahu yang ada di Ancol sebagai salah satu objek wisata, walhasil saat melewati tangga untuk ke perahunya dia jatttooohhhhh!!! karena saking takutnya. Merasa bersalah juga sie gw dan deg deg ssseeerrrrr saat liat dia jatoh apalagi jatohnya diantara bebatuan karang yang tajam-tajamnya ampun deh, terus pas di perahunya muka dia pucet pasi  *jahat banget yak gw :D :D. Taaapppiiiiiii kemarin si Ndut berhhaasssiiillllll berhhhaaaasssiillll beeerrrhhaaasssiillll... Dia berani dan gak jatoh lagi saat naik ke perahu. Sengaja saat naik ke perahu gw mempersilakan dia duluan dan gw dibelakangnya *takut kalo2 dia jatoh lagi bisa gw tangkap*, di kapal gw pilih tempat duduk di area depan deket kemudi pak supir biar dia merasa aman. Tapi tetep di awal-awal dia mulai khawatir dan gw gak boleh jauh-jauh dari dia. Sepanjang perjalanan yang gw lihat adalah laut yang tenang dan wajah si Ndut yang pucet-cemas-keringetan. Saat itu yang gw takutin adalah takut dia muntah di kapal -_-" tapi gak duunngggg. Akhirnya 45 menit berlalu dan akhirnyaaaa kita tiba di dermaga P. Untung Jawa. yyeeeeeeyyyyyyy....

Wajah gue yang sumringah ketika naik KM

Wajah Ndut yang masih takut naik KM

Narsissss :-p

Peta pulau-pulau di Kepulauan Seribu yang bisa dikunjungi dan masing-masing dermaga

Sesampainya di dermaga P. Untung Jawa sekitar jam 1 siang, hal pertama yang gw dan Ndut cari adalah makan makan makan makan karena perut kita berdua yang udah keroncongan dan belum sarapan apa-apa sejak start dari BSD City. Dari dermaga terdapat 2 jalur, ada jalur ke kiri dan jalur ke kanan, untuk jalur ke kiri adalah tempat untuk cari makanan, menuju hutan mangrove dan snorkling ke P. Rambut. Sedangkan untuk jalur ke kanan adalah tempat untuk bermain wahana yang disajikan P. Untung Jawa - disini ada berbagai macam wahana permainan dan semuanya seru-seru, sayang gw gak sempat nyoba jadi gak tau harganya berapa *next time*, main di air laut yang jernih (karena kalau yang disebelah kanan kurang jernih), mancing bagi yang hobi, dan tentunya ada masjid, tempat bilasan, home stay, pelabuhan P. Untung Jawa, dan tugu. Inilah penampakannya :

Salah satu spot untuk berisitirahat sambil sewa tikar

Santaaaiiii sambil nunggu makan siang datang :)

Spot untuk bersantai sambil makan siang di saung yang terletak di pinggir laut

Di P. Untung Jawa juga ada Polsek nya juga lho

Banyaknya pedagang yang menjajakan beranekaragam souvenir

Tempat bilasan bagi pengunjung yang telah selesai bermain air laut

Tugu yang ada di P. Untung Jawa (Lupa namanya :D)

Ada kantor Lurah juga :)

Pelabuhan di P. Untung Jawa

Masjid yang ada di P. Untung Jawa, bersih, rapi, dan adem

Karang Taruna sebagai tempat berkumpul para remaja di P. Untung Jawa

Sekolah Menengah Pertama di P. Untung Jawa

Di P. Untung Jawa kita masih bisa menemukan lapangan sepak bola nan hijau yang luas membentang *lebay*

Tersedia beranekaragam permainan air di P. Untung Jawa

Karena kita berdua udah kayak cacing kena garam, alias nahan laper!! jadilah kita berdua belok ke jalur kiri untuk cari makanan. Rasanya gak afdhal kalo plesiran ke daerah laut tapi gak icip-icip seafood yang ada disitu. Saat kita berjalan memasuki area makanan, di ujung jalan ada beberapa ibu-ibu / mba-mba yang dengan sigap menyambangi kita untuk menawari makan dengan sajian laut yang nikmat. Akhirnya setelah lihat-lihat jatuh hati lah kita pada tawaran menu makanan salah satu mba, namanya mba Anita. Awalnya sie gw kurang yakin dengan masakannya apakah enak atau gak, tapi si Ndut menyarankan agar kita mencoba saja. Oke lah setelah lihat menunya kita sepakat pesan paket makan ikan kue bakar, udang saos padang, nasi, lalapan, sambal kecap, dan air minum total Rp. 120rb + sewa tikar Rp. 10rb sampe sore. Karena hari itu sepi pengunjung maka dengan leluasa gw bisa pilih spot yang enak buat makan sambil istirahat gelaran tikar. Oh ya, karena gw itu alergi sama udang yang udah gak bagus *kelamaan di darat* maka tugas si Ndut lah yang mengecek ke dapur mba Anita untuk lihat kondisi udang dan ikannya apakah masih bagus apa tidak. 15 menit berlalu sejak pemesanan dann vvvvooiillaaaaa makanan kita datang, daan betapa shocknya gw saat makanan datang, porsinyaaa banyaakkkk bangeett!!! Itu porsi buat 4 orang tapi ini yang makan hanya 2 orang. -_-" *dampak kelaparan akut*. Gak pake basa basi ba bi bu, langsung cuci tangan - doa - dan mmmaaakkkaaannn... Kali ini gw akan bilang kalau menu dan masakan yang di tawarkan mba Anita tidak mengecewakan!! Rasanya emejing kawan-kawan... Rasanya uueennnaaakkkk tenannn, maknyosss, jos gandosss dan muurraaahh. Di sekaliber Tangerang apalagi Jakarta gw dan Ndut belum pernah nemuin seafood yang semurah, seenak, dan sesegar ini. Seafoodnya masih seger-seger banget, hal ini terjawab karena saat gw makan udangnya tidak berbau amis sama sekali dan daging udang serta ikan kue nya terasa maanniissss.. nyam nyam nyam... lap iler


Paket Makan Siang untuk 4 orang

Selesai makan, porsi 4 orang tapi buat 2 orang dan makanan abis ludes hanya tersisa nasi dan sambalnya saja *kendorin ikat pinggang* wal hasil gw dan Ndut gak bisa beranjak dari tempat duduk dan mulailah muka bego kita berdua keluar karena kekenyangan, hahahhaha. Gak terasa jam sudah menunjuk Pkl. 14.30, wah harus segera bergegas untuk menikmati pantai walau sebenarnya kita berdua masih dalam posisi kekenyangan dan sayup-sayup ngantuk akibat semilir angin laut serta teduhnya langit pada hari itu *cciieeeee*. Dari jalur kiri, kita beranjak ke jalur kanan untuk mencari spot berenang yang bagus. Jika para pengunjung ingin bermalam di P. Untung Jawa tidak perlu khawatir karena di pulau ini tersedia banyak home stay mulai dari harga 300rb/malam. Bagi para pengunjung yang ingin bermain air tapi lupa bawa pakaian ganti, tennaaannggg disini juga banyak penjual yang menjajakan pakaian ganti. Di pulau ini kita juga bisa sewa sepeda dengan harga 5rb/jam nya agar lebih puas mengelilingi P. Untung Jawa tanpa harus berjalan kaki.

Salah satu spot bagi pengunjung yang hobi memancing

Sayang gak bawa pancingan ya Ndut (padahal bisa sie sewa)

Akhirnya tibalah gw dan Ndut menemukan spot yang bagus untuk bermain-main air, spot pertama airnya jernih, kondisi air tenang dan belum berpasir, sesaat Ndut bermain-main di area tersebut dan tidak lama kita pindah spot untuk cari yang lebih bagus.

Narsissss dduulluuuu

Spot pertama, airnya lumayan jernih dan tekstur di kedalamannya berpasir

Saat sedang berjalan-jalan dan foto-foto narsis tiba-tiba secara tak sengaja Ndut menemukan Ubur-Ubur cantik berwarna putih yang terdampar ke sebuah kolam, mungkin terbawa saat ombak sedang tinggi, ini dia penampakannya :

Ubur-ubur yang terdampar karena terbawa ombak

Melanjutkan perjalanan lebih ke kanan, tibalah kita di spot yang berpasir, tekstur pasirnya putih ke coklatan dan terasa halus. Gak menunggu waktu lama si Ndut menceburkan dirinya kembali namun di area ini kondisi laut terdapat ombak tapi ombaknya tidak besar, tapi pengunjung harus berhati-hati karena di area ini banyak pecahan batu karang yang lumayan tajam.

Spot kedua, airnya lebih jernih namun dikedalaman airnya agak kasar karena banyak pecahan terumbu karang

Spot kedua juga cantik dijadikan ajang berfoto

Puas bermain-main, kita melanjutkan perjalanan kembali. Namun kali ini gw sedih dan miris melihatnya, karena pemandangan yang tampak di mata gw adalah gundukan sampah yang menumpuk dan tidak terurus. Oh Tuhaaaannnn.. betapa teganya para wisatawan lokal dan mungkin beberapa warga yang tega membuang sampah sembarangan, tidak terkelola dengan baik, dan yang ada malah merusak pulau yang indah ini. Sedih gw liatnyaaa... Berharap banget pemerintah setempat dan pemerintah dari luar ikut membantu berpartisipasi untuk menyelesaikan masalah sampah ini. Mumpung masih sedikit dan pulaunya juga kecil, sebaiknya cepat dilakukan pembenahan agar nasib pulau ini tidak senasib dengan Ibu Kota Jakarta yang telah bergelimang sampah dimana-mana akibat ketidakpedulian warga dan pendatangnya.

Gundukan sampah disekitar perahu-perahu yang sudah tidak terpakai atau masih dalam pengerjaan

Gundukan sampah lagi dan kali ini sepertinya semakin menggunung... Sooo sadddd

Uniknya pada saat gw mengunjungi spot kedua ini tanpa sengaja lagi-lagi tanpa sengaja si Ndut menemukan sebuah kejutan... hahahahaha... Kenapa dibilang kejutan karena yang kali ini gw dan Ndut temukan adalah sebuah k*n*om.. Hahahahah... Hari gini, masih aja ada orang-orang yang tidak bertanggungjawab berusaha melakukan hubungan terlarang di alam terbuka, belum tahu aja dia kalau alam sudah marah tidak ada yang bisa menahannya.. Entah perbuatan siapa ini... Jangan ditiru ya kawan-kawan *miris

Perbuatan entah pengunjung atau warga yang tidak bertanggungjawab

Selesai main air, Ndut gw minta untuk segera bilas karena waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Oh ya disini kalau mau bilas awalnya hanya disediakan 1 ember berisi air penuh yang di hargai Rp. 3.000/ember namun kalau kurang kita bisa minta nambah kok tentunya juga diikuti penambahan harga.

Selesai bersih-bersih *horeeee Ndut udah ganteng lagi* kita bergegas untuk mengambil beberapa barang yang sengaja kita tinggal di tempat awal sekaligus membayar uang sewa tikar. Karena waktu sudah amat sore, para pedagang pun sudah banyak yang menutup dagangannya kita bergegas menuju dermaga untuk pulang. Oh ya, kali ini rute naik kapalnya agak berubah, kalau dulu biasanya bayar ongkos kapal pada saat waktu pulang, dimana kapal yang kita gunakan pada saat pulang harus sama dengan kapal saat kita berangkat. Namun sekarang tidak lagi, semua penumpang wajib bayar dahulu ongkos PP disaat awal pemberangkatan setelah itu saat pulang kita boleh naik kapal yang mana saja. Oh ya, just info untuk kapal terakhir dari P. Untung Jawa ke Tanjung Pasir hanya sampai Pkl. 17.30 sore atau tergantung dari banyaknya pengunjung.

Saat perjalanan pulang sebelum naik kapal, si Ndut melihat kapal bertingkat yang mana penumpang bisa duduk di atas kapal dan emejingnya si Ndut ngajakin gw untuk naik kapal itu *wwwwwooooowwwww*, sepertinya sudah mulai berani dia. Tapi sayang karena kapalnya sudah penuh jadi kita membatalkan untuk naik KM bertingkat itu. Pindahlah ke kapal yang masih lengang dan disini pun gw di buat terkejut lagi.. Ndut mengajak duduk di area depan dan di bangku paling depan!! yak! paling depan!! dan dia duduk di tepi perahu yang deket dengan air... *kedipkedip senang*. Melihat tingkah lakunya yang seperti itu, dalam hati gw tersenyum bahagia karena FINALLY gw berhasil menghilangkan ke phobiaan dia dari kapal dan laut... *sukses sukses sukses sukses* dan mulai dari sekarang dan seterusnsya sepertinya akan semakin sering aja nie plesiran ke lautnya dan bisa ajak si Ndut untuk gw perkenalkan yang namanya SNORKLING *wuahahahahahaha *mukajahat.. Sepanjang perjalanan Ndut juga gak mual, gak pingsan #eh yang ada malah dia senyum-senyum dan malah gw yang puyeng dan mual karena telat ma'em tadi siang, untungnya juga saat perjalanan pulang keadaan air laut tenang biasanya bergelombang gak karuan. 45 menit berlalu dan akhirnya tibalah kita di Tanjung Pasir, saat turun si ndut mulai sok-sokan gak pegangan sama bambu *duh anak ini, ntar kalo jatoh gw yang ketempuan*

Wajah cerah sumringah yang sudah tidak takut lagi sama laut <3 <3 <3

Well... akhirnya selesai sudah perjalanan expert pulang pergi plesiran gw dan si Ndut ke P. Untung Jawa. capek, seneng, semuanya jadi satu. Saatnya balik ke habitat awal, melanjutkan hari esok dengan penuh semangat dan energi positif, aaammmiinnn. Thanks Ndut, kamu hebat hari ini... Love u aahhh #kecupbasah.

Info budget :
Parkir Motor : Rp. 10.000
Tranportasi KM PP 2 orang : Rp. 80.000
Makan Siang : Rp. 120.000
Sewa Tikar : Rp. 10.000
Snack : Rp. 30.000 -- gak kemakan cuma air minumnya aja yang ludes
Toilet 2 orang dan Bilasan 1 orang : Rp. 7.000

Total Budget : Rp. 257.000

Kalo gw boleh saran, sebaiknya gak usah beli camilan kalo cuma pergi berdua atau berempat karena di P. Untung Jawa porsi makannya gguueedddeeeee... dan kalo cuma pergi berdua mungkin baiknya pesen paket makan yang Rp. 70.000 aja untuk berdua (Nasi, sambel, ikan, udang/cumi, lalapan, minum). Bedanya paket makan 120rb dan 70rb adalah hanya di porsinya saja. Lebih irit dan gak bakal kekenyangan juga... hehehehehe...


0 comments :