Hello
Guys…
Kali
ini gw akan berbagi tentang perjalanan gw bersama 4 cowok kece dan 2 cewek cool
ke Pulau Sangiang, Banten. Ada yang sudah pernah kesana?... Ini pertama kali
nya buat kami semua nge-trip kesana.
Ada yang tau dimana itu Pulau Sangiang ?... Gw juga baru tau dan baru dengar
sie ada yang namanya Pulau Sangiang dari salah satu teman yang akan mengadakan event disana. Tadinya gw mau ikut serta
dalam event mereka, tapi apalah daya
hati yang sudah tak sabar ingin segera berangkat ke Pulau Sangiang. Kebetulan
ada pasukan macho yang sebelumnya gw
sama mereka bertemu dan berkenalan saat akan turun dari Mt. Rinjani, jadilah Gw–Pinto–Ricky–Hari–Tyo–Tsaniyah
berangkat ke Pulau Sangiang, Banten.
Awalnya
gw gak tau letak Pulau Sangiang ini dimana, apakah masuk dalam gugusan kepulauan
seribu atau tidak?. Sengaja searching
dan browsing sana sini akhirnya
didapatlah sumber informasi dari https://id.wikipedia.org
tentang Pulau Sangiang yang ternyata tidak termasuk dalam gugusan Kepulauan Seribu
namun terletak di wilayah Banten–https://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Sangiang.
Berdasarkan
dari beberapa cerita dari sesama backpacker
yang gw temukan di internet, akhirnya munculah satu nama yang dapat gw hubungi
untuk bertanya masalah retribusi, simaksi, dan penyewaan perahu yaitu Mba
Anugrah, ini link FB nya https://www.facebook.com/AnugrahAdventure%20/?fref=ts
kalo ada teman-teman yang juga ingin travelling
ke Pulau Sangiang, Mba Anugrah dan Bang Budi (suaminya) siap membantu. Setelah
ngobrol panjang x lebar (hahahah, lebay), disepakatilah harga untuk penyewaan
kapal, dapat makan 3x (Biar gak repot), retribusi, alat snorkeling dan segala
printilan simaksi sekitar Rp. 300K. Awalnya gw bertanya-tanya apa iya sesulit
ini untuk masuk ke Pulau Sangiang, kenapa? Karena dengar dari berbagai sumber
agar sedikit sulit jika ke Pulau Sangiang tidak ada orang dalam yang notabene
asli penduduk Serang, karena sebagian dari pulau ini sudah ada masing-masing
pemiliknya. Oh ya di Pulau Sangiang gw ber 6 sepakat untuk dirikan tenda alias
nge-camp di tepi Pantai, bosan nge-camp di gunung dengan kepadatannya,
maklum tanggal yang gw pilih untuk nge-trip
mendekati 17 Agustus yang mana pasti semua gunung hampir dipadati oleh para pendaki
dengan alasan ingin upacara/mengibarkan Sang Merah Putih di puncak gunung (duh…
ada-ada aja).
Lanjuuuuttt,
tanggal 12 Agustus 2016 malam kita semua bersiap berangkat menuju Pelabuhan
Paku Anyer. Padahal kapal akan baru akan siap berangkat Pkl. 08.00 Pagi di
tanggal 13 Agustus 2016. Kenapa kami pilih berangkat malam?, karena khawatir
jika berangkat pagi hari semua tim kebablasan tidur ha..ha..ha.. alasan klasik
banget bukan? hi..hi..hi.. Padahal sebelumnya kami yang hampir gagal berangkat karena
kekurangan kuota untuk keberangkatan kapal yaitu minimal 15 orang, akhirnya setelah
kuota terpenuhi ada grup lain yang akan ke Pulau Sangiang juga, tiba–tiba jumat
pagi baru dikabarin oleh Mba Anugrah klo kami jadi berangkat karena Mba Anugrah
sukses mendapatkan grup lain untuk memenuhi kuota kapal. Duh baiknya si Mba
sampai mau bantuin kita agar tetap berangkat padahal gw dan temen2 udah hopeless gak jadi berangkat. Hari Jumat
saat itupun merupakan Jumat terpanjang karena dari pagi pikiran kami semua
sudah tidak berada dimana tubuh berpijak alias kebingungan karena belum ada
yang packing tas sama sekali,
hahahahha… Belum ada yang dipersiapkan padahal malam itu kita harus berangkat.
Memang sudah jalan dan kehendak Tuhan, apa mau dikata yaa nikmatin aja anggap
ini bagian dari sebuah proses perjalanan, pulang kerja langsung packing bakbikbuk–beli cemilan–cari tenda–lengkapin
peralatan–dan bawa logistik ala kadarnya.
Tepat
Pkl. 23.00 Masing2 dari kita udah stand
by di masing–masing keberangkatan, Gw dan Pinto berangkat dari Pool Bis
Arimbi Cikokol, Ricky–Tyo–Hari–Tsaniyah berangkat dari Terminal Kp. Rambutan.
Alhamdulillah untuk bis ke Serang/Cilegon tersedia sampai jam 12 malam, malah
ada yang bilang tersedia 24 jam tapi kalo yang ini gw belum tahu, yang gw tau
bis ke Serang/Cilegon baru mulai ready
lagi keberangkatan pertama jam 4 pagi, untuk tarifnya sendiri sekitar Rp.
23.000,-.. Selama diperjalanan asli gw gak bisa tidur cuma kriyep-kriyep doing tidur
ayam, padahal urusan tidur di bis gw paling cepet nyenyaknya. Akhirnya sekitar
Pkl. 01.30 pagi turunlah gw di Simpang 3 Cilegon, dari informasi yang gw dapat
kalo mau ke Pelabuhan Paku Anyer atau ke daerah Anyer turun di Simpang 3
Cilegon karena tinggal sekali aja naik angkot berwarna silver dan untuk tarif
nya sendiri sekitar Rp. 10.000 sekali jalan. Mahal? Yup lumayan tapi kalo
dilihat dari panjangnya jarak tempuh lumayan jauh juga dan angkot ini tersedia
24 jam.
Sambil
nunggu teman yang dari Kp. Rambutan, gw duduk dulu dan banyak juga para supir
dan kernet ataupun preman setempat yang menawarkan angkot untuk diantarkan ke
Pelabuhan. Sepertinya mereka sudah terbiasa dan tahu kemana arah tujuan kami,
namun gw masih menolak dengan alasan masih menunggu teman. 15 menit kemudian
mereka datang, dan langsung saja gw cari angkot yang mau mengantarkan ke
Pelabuhan Paku Anyer, tawar menawar? Pastilah karena harga yang mereka tawarkan
adalah perorang Rp. 20.000,- dengan sedikit keberanian dan mempertahankan tawaran
gw yaitu Rp. 10.000,- perorang akhirnya sang supir yaitu Bang Alan setuju (Karena
memang harganya Rp. 10.000,-/orang). Sekitar 30-45 menit akhirnya gw sampai di
Pelabuhan Paku Anyer dan yang ternyata wow lumayan rame euy banyak juga yang
akan menyebrang dari Pelabuhan ini entah ke pulau yang sama atau berbeda. Saat
akan membayar ongkos angkot Bang Alan menawarkan kami untuk penjemputan saat nanti
kembali dari Pulau, okelah kami terima karena lumayan jauh juga untuk jalan ke
depan jalan raya sekitar 500 meter. Karena masih malam akhirnya gw dan tim
bergegas cari tempat untuk berisitirahat. Kita beristirahat di salah satu rumah
dinas pemerintah, ya lumayanlaah untuk sekedar berbaring dan meluruskan badan.
Disekitar pelabuhan hanya ada 1 warung yang buka, warung tersebut menyediakan
kopi, teh, minuman soft drink,
indomie, rokok, dan makanan ringan lainnya. Kali ini lagi dan lagi gw gak bisa
tidur bukan karena apa-apa tapi banyak nya nyamukkkk dan suara ngorok dari
berbagai teman-teman lain yang sedang tidur cukup membuat gw selalu terbangun.
Dari kami yang sukses tidur hanya Pinto–Hari–Tsaniyah, sungguh iri nya
dirikuuuuuuu huhuhuhuhu.
Pagi
menjelang, sebelum semua terbangun gw berinisiatif cari toilet untuk sekedar
bersih-bersih dan buang hajat hihihihihi.. Disana toilet tersedia 2 kamar yaitu
dekat tempat peristirahatan kami dan di rumah warga yang menyediakan toilet
umum tidak jauh dari tempat peristirahatan. Cukup lumayan bersih dan airnya
dingin serta banyak. Oh ya sebagai tamu kita wajib untuk tetap menjaga
kebersihan toilet dan jangan sampai membuat jelek nama kita sebagai pengunjung,
seperti jangan buang sampah sembaranag khususnya tissue-puntung rokok–plastik bekas makanan, lalu setelah buang
hajat disiram sebersih-bersihnya karena mereka juga tidak pelit dengan air,
sangat disediakan cukup dan jangan lupa untuk membayar toilet Rp. 2.000. Matahari
sudah terbit dan pemandangan pagi pun mulai terlihat, sebelum kapal datang dan
bersiap berangkat kami di anjurkan Mba Anugrah untuk sarapan terlebih dahulu
dan usahakan cari sarapan diluar dari komplek pelabuhan karena disekitar situ
mahal-mahal. Jadi ya sambil menikmati pagi Gw–Pinto–Tsaniyah jalan keluar untuk
cari sarapan, sesampainya di depan memang benar kata Mba Anugrah kalo di luar komplek
lebih banyak tukang sarapan mulai dari bubur ayam, ketupat sayur, nasi uduk,
dan ketoprak, harga juga bersahabat.
Suasana
pagi dan siang di Pelabuhan Paku Anyer
Selesai
sarapan kita balik ke Pelabuhan, lalu gw kasih briefing sebentar keteman-teman masalah penjagaan alat yang akan
kita pakai yaitu snorkel, mask, dan pelampung. Karena Mba Anugrah
sangat mewanti-wanti untuk menjaga dan menghitung kembali setiap alat yang dipakai
agar tidak hilang dan kalaupun hilang di lokasi saat digunakan harus segera
lapor ke ABK Kapal agar dibantu carikan. Lumayan kocek yang harus dikeluarkan
kalau sampai alat yang digunakan hilang, he he he he he
Jam
sudah menunjukkan Pkl. 08.00 Pagi, kapal pun sudah ready, rombongan dari grup lain juga sudah datang. Oh iya, jadwal
pertama pagi itu adalah langsung snorkeling
booo, mantaplaahh udah tidur cuma ala kadarnya pagi itu kita langsung nyemplung
ke 2 spot yaitu Lagoon Waru dan Lagoon Bajo. Tapi sebelumnya kita mampir dulu
sebentar ke pondokan nya Mba Tari untuk meletakkan tas karena dikhawatirkan
jika tas di bawa saat snorkeling akan kebasahan. Perjalanan dari pelabuhan Paku
Anyer ke Pulau Sangiang sekitar 45 menit, dan kami disuguhkan pemandangan yang
ciamik banget karena ada 1 spot saat akan memasuki area dermaga di Pulau
Sangiang kami melewati hutan bakau yang sejuk banget dengan airnya yang jernih
sehingga kami pun bisa melihat ikan-ikan kecil disekitar hutan bakau.
Melewati
Hutan Bakau sebelum sampai di Dermaga Pulau Sangiang
Sesampainya
di dermaga kecil Pulau Sangiang terlihat beberapa petugas sedang berjaga dan
menghitung kami satu persatu. Jika dilihat sepintas memang sepertinya agak “ribet”
kalau datang kesini tanpa ada channel. Selesai meletakkan tas dan berganti baju
untuk snorkeling, gw dan leader grup lain diminta untuk mengisi buku
tamu, menandakan ada berapa jumlah tim yang dibawa. Lalu ready to go snorkling..
Yiippiiieeeee…
Spot
pertama yang didatangi yaitu Lagoon Bajo ddaaannnnn WWWOOOWWWWW kali ini gw
patut acungi 4 jempol dehhh, baru kali ini untuk melihat keindahan bawah laut
yang masih caannttiikkk gak perlu jauh-jauh tapi cukup ke pulau Sangiang semua
terbayar. Sumpah cantik banget bawah lautnya, terumbu karangnya masih bagus
rimbun danberbagai macam warna, terumbunya aja cantik apalagi ikan-ikannya gak
kalah banyak dan cantik banget lebih bahagianya lagi disini gak ada bulu babi
jadi tambah aman kalo gak pakai Fin. Namun para pengunjung juga harus hati-hati
saat berenang untuk menjaga pijakan kaki atau jarak dengan terumbu karang karena
kedalamannya hanya sekitar 3-5 meter makin ke tepi terumbu makin banyak dan
makin pendek. Korbannya sudah ada yaitu Pinto, 2 kali dia tergores terumbu
karang yaitu karena terumbunya memang masih rapat2 dan tidak terlalu dalam.
Pokoknya ciamik banget deh spot ini… Rasanya gak bosan untuk berlama-lama dan
menjelajahi spot ini.
Selesai
spot pertama, lalu kami lanjut ke spot yang kedua yaitu Lagoon Waru. Di spot
kedua ini terumbu karang dan ikannya tidak sebanyak di Lagoon Bajo. Dan disini
kedalaman lautnya lebih dalam sekitar 5-10 meter. But it is OK, tetap masih
cantik dan banyak ikan-ikan yang cantik. Oh ya, kebanyakan ikan-ikan disini adalah
ikan-ikan hias yang sering kita lihat di toko-toko ikan hias dan juga
ketinggalan di Lagoon Bajo ada ikan badut nya lho yang biasa kita sebut dengan
Nemo.
Ikan Badut
di Lagoon Bajo
Enjoyed the Video Guys
Puas
snorkeling di 2 spot yang ajib, akhirnya kita balik ke Pondokan untuk
bersih-bersih dan makan siang. Pondokan yang gw maksud adalah homestay yang
tersedia di Pulau Sangiang. Disini gw dan tim ngga bermalam di homestay tapi kita mau diriin tenda di
tepi pantai, aajjiibb kaann :D :D. Tapi sebagian grup lain ada yang akan bermalam
di homestay, karena itu kita
diizinkan untuk menitipkan tas sementara dan ada fasilitas toilet yang bisa
digunakan. Untuk ukuran toilet lumayan bersih dan jangan khawatir dengan airnya-melimpah
ruah. Tapi sebagai manusia yang bijak, berhematlah dalam menggunakan air
apalagi air tawar yang berada disuatu pulau kecil dengan dikeliling laut
pastilah persediaan air tawar yang ada tidak sebanyak ketika berada di ibukota.
Setelah beberes, kita disajikan makan siang. Kali ini makan siang dengan menu
Nasi, Ayam Goreng, Sambal, Lalapan, Tumis Kangkung, Tempe Goreng dan air minum
mineral gelas, lumayanlah untuk menu makanan yang ditawarkan. Selesai makan,
tadinya gw mau ngajak tim untuk langsung cari spot diriin tenda tapi apa mau
dikata mereka dan termasuk gw yang dari semalam belum tidur cukup udah tepar
setelah makan. Tapiiii lagi dan lagi gw gak bisa tidorrrrr, ampun deh ih mata
kenapa yaaa ngga ngantuk juga cuy… sedih gw sepertinya satu2nya orang yang gak
ngantuk dan gak bisa tidur. Okelah gw kasih waktu mereka untuk tidur sekitar 1
jam, karena gw khawatir kalo kesorean ke pantainya spot untuk diriin tenda
sudah penuh, ditambah lagi awan yang mulai mendung dan angin yang cukup kencang
yaa walaupun matahari tetap masih ada.
Oke… Jam 3 sore waktunya bangun bangun bangunnnnnnnnn… Kita ready untuk ketepi pantai. Sesampainya disanaaa sumpaaahhhhhh
bener-bener takjub lagi dan lagi… Ada ya daerah banten pantai dengan pasir
putih yang halus serta air yang masih jernih banget.. Ombak juga lumayan deras
persis tekstur pantainya mirip pantai-pantai di laut selatan Gunung Kidul,
berpasir putih dan berkarang dengan ditemani ombak yang besar. Aaaahhh sejenak
gw baper kangen sama Yogya… Kapan ya bisa kesana lagi ?!
Bersiap
mencari spot untuk mendirikan tenda dan memasangnya bukan perkara yang mudah,
kenapa?? Spotnya sie udah dapet tapiiiiiiiii angin nya keunncceeenngggg banget
guys.. Hampir-hampir aja kita semua hopeless
dan berniat balik untuk bermalam di pondokan aja.. Tapi, masa gini aja nyerah
sie?? Udah niat jauh–jauh hari sekarang cuma karena angin masa iya nyerah,
dipantai pulaaaaakkk.. Digunung aja tetep stay strong, hehehehe… Akhirnya 1 jam
berlalu dan berhasil bangun 2 tenda dengan susah payah. Untung si Tyo bawa
Flysheet jadi amanlah untuk menghadang angin yang berhembus dari laut ditambah
Hari yang bawa hammock menambah
serunya nge-camp di tepi pantai.
Okeee tenda sudah jadi dan waktunyaa bermaaaiiinnnn dan foto-foto canttiikkk…
Tenda kami
(kece badai kaann) sambil Hammock-an
di pinggir Pantai
Sore
pun berlalu dan berganti malam, setelah puas eh puas? Gak ding masih belum puas
bermain dipantai dan foto-foto cantik. Akhirnya kita semua bilas mumpung masih
ada sedikit matahari. Oh ya di deket tenda ada 2 toilet yang bisa digunakan, 1
toilet khusus untuk mandi dan 1 toilet lagi khusus untuk buang hajat tapi juga
bisa di gunakan untuk mandi. Nah.. khusus para ladies untuk mandi atau buang
hajat di toilet harus hati-hati ya kalo bisa jangan sendirian tapi minta
ditemenin, kenapa? Karena toilet-toilet yang dibangun baik deket homestay dan
pantai terbuat dari bilik-bilik bambu atau rotan-rotan yang mana masih terdapat
sela-sela (tidak tertutup rapat) jadi harus pandai jaga diri dan waspada saat
berada di dalam toilet. Tapi sejauh yang kemarin gw rasakan aman-aman aja sie
selama itu tidak sendirian.
Rencananya
saat malam hari kita mau buat api unggun dan bakar-bakar sambil ngobrol cantik
namun semua itu bubaaarrr, hahaha… iya bubar karena kondisi alam yang tidak
memungkinkan dan kondisi para lelaki yang udah pada roboh kecapean jadi mereka
lebih memilih tiduran cantik dalam tenda. Sekitar Pkl. 19.00 makan malam pun
datang. Oh ya, lupa bercerita saat siang setelah selesai snorkeling Bang Muh
sang ABK kita menyempatkan diri untuk mengambil beberapa ikan secukupnya
sebagai makan malam kami, dan ikan yang ditangkap dengan cara manual itu gak
tanggung-tanggung lho teman yaitu ikan kerapu macan, ikan kerapu merah, dan
ikan tongkol. Hhhmm.. bayangkan makan malam dengan lauk ikan bakar yang masih
seger baru ditangkap dari laut membuat air liur ngecess temaann.. Dan benar
menu makan malam kami adalah ikan bakar dengan sambal dan lalapan, Marriii
mmaakkaannn… Sayang beribu sayang beberapa momen dan cerita tidak gw sertakan
dengan gambar, karena memang gw lupa untuk mengambil gambarnya, saking
takjubnya dengan keindahan Pulau Sangiang. Maafkan saya yaaa.. Next kalo gw kesana lagi akan gw update. Tapi kalian juga harus kesana.
Pokoknya gak nyesel deh untuk menyambangi keelokan dan keasrian Pulau Sangiang.
Tapiiii.. tapi nihhh gw ingatkan lagi bagi kalian yang mau kesana di mohon
dengan sangat untuk tidak merusak keindahan, keaslian dan keasrian Pulau
Sangiang seperti :
1. Tidak merusak
terumbu karang, karena disana terumbu karangnya pendek-pendek di mohon untuk tidak
berdiri atau menginjak Terumbu Karang apapun alasannya.
2. Tidak
mengambil ikan hias.
3. Tidak
membuang sampah apapun baik itu puntung rokok, plastik permen, tissue kering atau basah, plastik bekas
makanan, gas, dan sampah lainnya ke laut atau pun pada saat di darat. Buanglah
sampah pada tempatnya. Tidak menemukan tempat sampah? Bisa kalian selipkan
duhulu di tas atau dikantong baju/celana. Semua bencana besar terjadi dari hal
kecil yang tidak disiplin. Memang ditepi Pantai Pasir Panjang banyak sekali
sampah atau bisa juga dilihat saat dilaut kita menemukan 1 atau 2 item sampah
tapi ingat sampah itu bukanlah sampah dari Pulau Sangiang namun sampah bawaan
dari ombak. Sampah dari kota-kota tercinta yang dibuang sembarangan dan terbawa
oleh ombak, karena kalo diperhatikan memang sampahnya adalah sampah Rumah
Tangga.
4. Hematlah
dalam menggunakan air tawar, karena bukan kita satu-satunya pengunjung yang
datang dan setelah itu tidak ada lagi yang datang. Di pulau tersebut juga ada
beberapa kepala keluarga yang menghuni Pulau Sangiang.
5. Tidak
melakukan corat coret batu atau tebing-tebing. Ingat!! untuk mengabadikan
moment tidak perlu merusak bukan? Jadilah traveler
sejati.
6. Saling
menjaga alam agar tetap lestari dan jangan kotori tangan kita untuk merusak
lingkungan. Namun jadikanlah Pulau Sangiang sebagai Pulau Wisata yang patut
dikunjungi karena keasriannya dan membangun membantu perekonomian masyarakat
sekitar agar lebih sejahtera.
Oke
lanjuttt… Pertama kalinya nge-camp di
tepi pantai yang gw rasain adalah ppppaaannnaasssss ggeerraaaahhhhh seakan-akan
oksigen habis ditelan malam. Biasanya kalo nge-camp di gunung pasti kita akan menggunakan sleep bag dan jaket tebal. Di Pantai?? Boro-boro jaket tebal, sleep bag saja gw tanggalkan dan pintu
tenda gw buka selebar-lebarnyaaa… Baju gw basah kuyup sama keringet. Sumpah
panas banget… dan malam itu tidak ada angin yang berhembus. Entahlah salah
dimananya, salah posisi tenda yang dibangun atau adanya flysheet yang menghalangi angin masuk ke dalam tenda. Tapi ini
bagus untuk pengalaman dan pelajaran agar next
bisa lebih baik lagi.
Pagi
menjelang, hari kedua, Minggu 14 Agustus 2016. Rencana awal kita sudah janjian
sama Bang Muh untuk trekking darat
mulau Pkl 06.00 tapi apa mau dikata, Hayati lelah bang–para lelaki apalagi
masih jetlag semua hahahahha. Baru ngumpul nyawa jam 7 pagi gw bergegas untuk
mandi dan buang hajat mumpung masih pagi juga masih sepi. Selesai beberes pun 2
laki-laki sudah bergegas untuk mandi, dan sisanya masih molor cuyyyy.. Akhirnya
beres-beres Pkl. 09.00 kita baru siap trekking,
hahahaha Siang banget yaakkk… Saat itu yang menemani kita trekking bukan Bang
Muh tapi diganti dengan Bapak Sarmin (Maafkan kami ya pak yang kesiangan)
hihihihi.. Spot yang akan kita kunjungi yaitu Goa Kelelawar, Bukit Harapan, dan
Saung Tungku. Kira-kira perjalanan memakan waktu 2 jam untuk mengitari semua
spot yang dimulai dari Pantai Pasir Panjang dan berakhir di Pantai Pasir
Panjang pula. Oh ya, penting untuk diingat ketika akan melakukan trekking darat
para pengunjung di harapkan dan mungkin diharuskan untuk membawa lotion atau
spray anti nyamuk, kenapa?? Karena buaannyyaaakkk sekali nyamuk hutan atau
nyamuk rawa yang menghampiri. Seakan – akan kami adalah sasaran paling empuk
untuk di hisap darahnya.
Atas kiri
bersama Bapak Sarmin guide kami, Bawah kiri foto dulu seelum pulang, Kanan
bawah Ramean di Goa Kelelawar
Selesai
trekking darat jam sudah menunjukkan Pkl. 11.00 Wib, sedangkan kapal akan berangkat
untuk kepulangan Pkl. 12.00 Wib, hahahahahha dan kita belum sarapan dan belum
juga packing. Sungguh liburan yang
masih terasa kurang… Oke tanpa babibu kami semua langsung packing, bongkar tenda, dan bersiap-siap untuk pulang. Untuk
sarapan, kita sarapan di kapal sajalah… hehehehe..
Selesai
packing langsung cusss ke homestay dari grup lain yang udah pada
nungguin kita kelamaan hahahaha Maafkan ya teman :D :D.. Selesai pamitan dengan
para warga dan Mba Tari sebagai perwakilan dari Mba Anugrah, yup perwakilan
karena di trip ini Mba Anugrah atau Bang Budi ngga bisa nemenin kami dikarenakan
mereka ada pekerjaan lain. Ya sudahlah tak apa, mungkin lain waktu bisa bertemu
ya Mba…
Pkl.
13.00 kita sudah sampai mendarat kembali ke Pelabuhan Paku Anyer. Finally… pergi pulang selamat tanpa ada
yang kekurangan, satu-satunya yang berkurang hanya beban tas, hahahaha..
Sesampainya di Pelabuhan Paku Anyer kami tidak langsung pulang tapi menunggu
angkot yang akan menjemput kami, sambil nunggu kami semua puas-puasin untuk
ngobrol, ngopi, nikmatin pemandangan dan jajan. Kurang lebih 1 jam akhirnya
angkot kami datang, namun ada sedikit insiden kurang enak yang terjadi, insiden
ini tidak terjadi pada grup kami tapi pada grup lain, yang mana dua angkot yang
akan menjemput mereka hanya datang satu angkot padahal yang satu angkot mereka
sudah bayar lunas untuk PP. Wuuiihhh gw pikir berani juga nyali mereka untuk
langsung bayar lunas pada angkot yang baru dikenal, ya kembali lagi mungkin ini
karena modal kepercayaan yang mereka berikan namun nyatanya kepercayaan
tersebut berbuah kekecewaan. Sabar ya mas mba.. Tappiiii gara-gara insiden itu
sedikit berimbas juga sie ke grup gw jadinya angkot yang menjemput kami hanya
mengantar sampai depan jalan raya karena mereka akan menggantikan angkot yang
tidak datang (Yaa karena antar supir adalah teman jadi kayak gantiin gitu deh)
tapi mereka bertanggungjawab kok mencarikan angkot lagi untuk mengantar kami ke
terminal PCI.
Pkl.
15.00 Wib kami sampai di terminal PCI, sungguh terminal yang lumayan besar dan
hanya berisi bis-bis antar kota, modelnya bis-bis ini tidak ngetem seperti
diterminal lain jadi hanya untuk transit naik turun penumpang setelah itu
berangkat lagi. Tapi tak usah khawatir juga sudah ketinggalan bis, bis dengan
jurusan yang sama akan segera datang lagi. Bis dari semua jurusan ada seperti
Kp. Rambutan–Serang, Tangerang–Serang, Purwakarta–Serang, Sukabumi–Serang,
Bekasi–Serang, dll. Dan sampai disinilah perjalanan trip ke Pulau Sangiang
berakhir, masing-masing balik ke tujuan terpisah. Terimakasih teman–teman atas
waktu, kebersamaan, canda tawa, kepercayaan yang telah diberikan, semoga lain
waktu kita berjumpa dan nge-trip bareng lagi. See Yoouuuu :D
Bonus Photo-photo, Cekidot :D :D
@Pantai Pasir Panjang
Ciiee Kitoy (Ricky) malu-malu mau di foto :p
@Goa Kelelawar
Kosim (Hari) with Our Guide, Mr. Sarmin
Dari atas Bukit Harapan
Like Father Like Son #eh
Ciieeeee... yang lagi jadi model @Pinto
@Pantai Pasir Panjang #Mendung
1 comments :
Boleh minta contact nya mbak anugrah?
Post a Comment